Modul 9 IPA UT
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Telaah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun
dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan yang diolah berdasarkan
Peraturan Menteri No. 22, 23, dan 24 tentang Standar Isi, Standar Kompetensi
Lulusan, dan Pelaksanaannya. Pengembangan KTSP dan Silabus didasarka kepada
petunjuk yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dalam
pengembangan KTSP guru diberikan otonomi dalam menjabarkan kurikulum, dan murid
sebagai subyek dalam proses pembelajaran. Melalui pendekatan inilah diharapkan
implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan dapat memenuhi standarisasi
evaluasi belajar siswa.
Seperti kita
telah ketahui bahwa materi IPA pada KTSP merupakan perpaduan antara Fisika dan
Biologi. Tentu saja diperlukan cara yang sedemikian rupa untuk memadukan kedua
materi tersebut agar mudah dimengerti serta digemari oleh siswa. Guru dituntut
semakin termotivasi untuk menjadi guru yang lebih profesioanal, dan pada
akhirnya akan meningkatkan citra pendidikan nasioanl kita saat ini dan di masa
yang akan datang.
Berdasarkan
uraian di atas, maka untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPA di Sekolah
Dasar dipandang perlu untuk membahas
lebih jauh tentang “ Merancang
Pembelajaran IPA kelas V dan Kelas VI SD.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas adapun
permasalahan yang ingin dijawab dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai
berikut.
Bagaimanakah cara yang tepat untuk
Merancang Pembelajaran IPA di Kelas V dan VI SD.
1.3 Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah
untuk mengetahui cara Merancang Pembelajaran IPA Kelas V dan VI SD.
1.4 Manfaat
Adapun
manfaat yang ingin diperoleh dari makalah ini adalah (1) pengembangan metode pengajaran IPA
terhadap siswa untuk menambah ilmu merancang pembelajaran dalam meningkatkan
kreaktifitas dalam pembelajaran, peningkatan penguasaan materi pembelajaran,
peningkatan prestasi belajar siswa dan peningkatan nilai belajar siswa. (2)
pengembagan metode pengajaran IPA bagi guru untuk mengatasi masalah yang
dijumpai dalam proses pembelajaran di kelas, meningkatkan kemampuan guru untuk
membelajarkan siswa dan dapat menambah rasa percaya diri pada saat proses
pembelajaran.
1.5 Ruang Lingkup
Ruang
lingkup merupakan suatu batasan-batasan yang sangat diperlukan dalam penulisan,
sehingga terhindar dari tafsiran di luar penelitian yang dilaksanakan.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas
tentang makalah ini, adapaun ruang lingkup yang akan dibahas terbatas pada cara
merancang pembelajarn IPA kelas V dan VI SD.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Materi Essensial Kelas V
Adapun topik yang akan dibahas pada bab
ini adalah (1) Makanan yang Mudah dan Sulit Dicerna, (2) Pencernaan Makana pada
Manusia, (3) Darah.
2.1.1
Makanan yang Mudah dan Sulit Dicerna
Makanan yang mudah dicerna adalah makan
yang terbuat dari bahan-bahan tidak berserat. Makanan yang muah dicerna adalah
makanan tidak mengandung serat (selulosa), misalnya: daging, telur, tepung,
gula pasir, dan lain-lain. Sedangkan bahan makanan yang tidak mudah dicerna
adalah bahan makanan yang mengandung serat dan berasal dari tumbuh-tumbuhan,
terutama sayuran. Serat (selulosa) tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaan
manusia, sebab sistem pencernaan manusia tidak memiliki enzim yang berguna
untuk mencerna selulosa yaitu enzim selulosa.
Bahan makanan digolongkan menjadi bahan
makanan pokok, sayuran, lauk pauk, dan buah-buahan, serta susu sebagai
pelengkap. Bahan makanan pokok meliputi beras, jagung,
singkong,
gandum, dan sagu. Zat gizi yang dikandung dalam makanan pokok adalah
karbohidrat. Lauk pauk meliputi ikan, daging, telur, tahu, tempe, dan bahan
makanan lain yang mengandung protein dan lemak. Sedangkan sayuran dan
buah-buahan banyak mengandung vitamin dan mineral. Susu dan hasil olahannya
seperti keju dan yoghurt terdapat hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh
tubuh.
Karbohidrat, protein, dan lemak disebut
makronutrien karena diperlukan oleh tubuh setiap hari dalam jumlah banyak.
Sedangkan vitamin dan mineral disebut mikronutrien karena diperlukan oleh tubuh
dalam jumlah yang sangat sedikit yaitu kurang dari 100 mg.
Zat Makanan Sumber dan Fungsinya
No
|
Zat
Makanan
|
Sumber
|
Fungsi utama
|
1
|
Karbohidrat
|
Beras, jagung, singkong,
gandung, dan sagu
|
Sumber energi/tenaga
|
2
|
Protein
|
Daging, ikan, susu, telur,
hati, dan kacang-kacangan
|
Zat pembangun
|
3
|
Lemak
|
Minyak kelapa, kacang-kacangan,
daging, dan susu
|
Sumber energy
|
4
|
Mineral
|
Sayuran, daging, susu, dan
kacang-kacangan
|
Zat pengatur
|
5
|
Vitamin
|
Sayur, buah, dan susu
|
Zat pengatur dan pelindung
|
6
|
Air
|
Air, sayuran, dan buah
|
Pelarut zat-zat dalam tubuh
|
2.1.2
Pencernaan Makanan pada Manusia
Bahan-bahan makanan yang dimakan tidak
dapat langsung diserap dan digunakan oleh tubuh, karena pada umumnya ukuran potongan
makanan tersebut masih besar, dan sari-sari makanan belum terpisahkan dengan
zat sampah atau zat sisa.
2.1.3
Darah
Dalam tubuh manusia terdapat suatu sistem
yang berfungsi membawa zat-zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh, dan
sebaliknya membawa zat-zat sisa dari seluruh tubuh ke alat-alat ekskresi (alat
pengeluaran).
2.2 Penyakit Alat Peredaran Darah
Alat-alat peredaran darah seperti halnya
organ yang lain dari tubuh kita merupakan subjek yang sering diserang penyakit.
2.3 Pencegahan Penyakit Alat
Peredaran Darah
Beberapa jenis penyakit yang menyerang
alat peredaran darah berasal dari makanan dan kebiasaan hidup.
2.3.1
Alat Pernapasan pada Manusia
Udara diperlukan pada pernafasan makhluk
hidup.
2.4 Materi Essensial Kelas VI
Konsep
materi yang akan diuraikan pada materi essensial kelas VI, yaitu Hubungan
Antara Gaya dan Gerak, serta Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik.
2.4.1
Hubungan Antara Gaya dan Gerak
2.4.2 Perpindahan dan
Perubahan Energi Listrik
Thanks it help me to finish my presentation today 12 mei 2019
BalasHapus