PTK MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW MELALUI MEDIA GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dunia pendidikan di Indonesia dituntut untuk selalu
melahirkan out put yang siap bersaing
pada era globalisasi seperti saat ini. Untuk dapat bersaing dengan sumber daya
manusia yang terampil, banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satu masalah
yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk
mengembagkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran dikelas diarahkan kepada
kemampuan untuk menghafal informasi. Otak anak dipaksa untuk mangingat dan
menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang
diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini
berlaku untuk semua mata pelajaran, (Sanjaya, 2008:1).
Gejala semacam ini merupakan gejala umum dari hasil
pendidikan kita. Proses pembelajaran disekolah terlalu menjejali otak anak
dengan berbagai bahan ajar yang harus dibaca dan dihafal. Pendidikan kita tidak
diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter serta potensi yang dimilikinya,
dengan kata lain, proses pendidikan kita tidak pernah diarahkan membentuk
manusia yang cerdas, memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah hidup, serta
tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif, (Sanjaya,
2008:2).
Pembelajaran yang menyenangkan akan dapat memotivasi
siswa, tergantung bagaimana strategi seorang guru dalam menerapkan strategi
yang tepat agar siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Motivasi yang
seperti itu dapat tercipta kalau guru dapat meyakinkan siswa akan kegunaan
materi pelajaran bagi kehidupan nyata. Guru dituntut memiliki kompetensi dalam
menyajikan pembelajaran yang menyenangkan serta mudah dimengerti oleh peserta
didik. Demikian juga guru harus dapat menciptakan situasi sehingga materi pembelajaran
selalu menarik dan tidak membosankan, (Budimansyah, 2007:19).
Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua
potensiyang dimiliki oleh peserta didik. Dengan demikian kegiatan pembelajaran
perlu (1) Berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreatifitas peserta
didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai
etika, estetika, logika, dan kinestitika, dan (5) menyediakan pengalaman
belajar yang beragam, (Puskur dalam Abdul Majid, 2008:24).
Penelitian ini berfokus pada sistem
pembelajaran yang menganut prinsif belajar siswa aktif. Aktifitas siswa hampir
di seluruh proses pembelajaran, dari mulai fase perencanaan di kelas, kegiatan
pelaksanaan, dan laporan. Proses pembelajaran dengan model ini juga menerapkan
prinsip belajar kooperatif, yaitu proses
pembelajaran yang berbasis kerjasama antar siswa, (Budimansyah, 2007:16).
Berdasarkan kenyataan di atas, penulis terdorong untuk
memperbaiki proses pembelajaran IPA di kelas VI SD Negeri 7 Peguyangan karena
hanya sebagian kecil siswa yang menguasai materi tentang pertumbuhan dan
perkembangan manusia, siswa yang mampu menguasai materi serta aktif dalam
pembelajaran hanya 30 persen sedangkan siswa belum menguasai materi hampir 70
persen dari 41 orang jumlah siswa. Diharapkan dengan menggunakan metode yang
tepat dapat merangsang peserta didik untuk berpikir sekaligus menguasai materi
pelajaran, melalui penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Melalui Media
Gambar Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI SD
Negeri 7 Peguyangan Tahun Pelajaran 2014/1015” diharapkan mampu meningkatkan hasil
belajar dan keaktifan dalam proses pembelajaran.
B.
Rumusan
masalah
Berdasarkan
uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang perlu pemecahan dalam
perbaikan pembelajaran yaitu:
1.
Bagaimana meningkatkan
kemampuan siswa memahami pertumbuhan dan perkembangan manusia melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada
kelas VI SD Negeri 7 Peguyangan!
2.
Bagaimana cara
meningkatkan keaktifan siswa dalam meningkatkan kemampuan belajar IPA tentang
pertumbuhan dan perkembangan manusia melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw!
C.
Tujuan
Perbaikan
Sekecil apa pun suatu kegiatan yang
dilakukan tentulah memiliki tujuan yang ingin dicapai. Perumusan tujuan
penelitian yang jelas akan memberikan gambaran yang tepat kepada sasaran yang akan diteliti, serta tercapainya
tujuan penelitian tersebut. Adapun tujuan penelitian ini meliputi.
1.
Untuk meningkatkan
kemampuan siswa memahami pertumbuhan dan perkembangan manusia melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada
kelas VI SD Negeri 7 Peguyangan?
2.
Meningkatkan keaktifan
siswa dalam belajar IPA tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
D.
Manfaat
Perbaikan
Pada dasarnya suatu hasil penelitian
diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi instansi terkait, sehingga tidak
hanya menjadi pajangan saja tanpa ada manfaat yang berarti. Adapun manfaat yang
diharapkan dari penelitian ini yaitu.
1. Bagi
siswa:
a.
Siswa dapat mengikuti proses
belajar mengajar dengan nyaman
b.
Siswa dapat bertukar
pikiran dengan kelompoknya.
c.
Siswa lebih aktif dalam
meyelesaikan tugas yang di berikan oleh guru.
d.
Dapat menumbuhkan
kreatifvitas siswa dalam belajar IPA.
2. Bagi
Guru:
a.
Membantu guru
memperbaiki proses pembelajaran.
b.
Membantu meningkatkan profesionalisme guru.
c.
Meningkatkan rasa percaya
diri dalam mengajar dan mendidik.
d.
Guru secara aktif dapat
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
e.
Sebagai acuan/pedoman
untuk melakukan perbaikan pembelajaran selanjutnya.
3. Bagi
sekolah.
Dengan meningkatkan kemampuan siswa dan kualitas
tenaga pendidik, dapat meningkatkan prestasi siswa secara keseluruhan di sekolah
sendiri dan dapat membuktikan bahwa sekolah tersebut dapat dibanggakan oleh
semua komponen pendidikan.
Dapat meningkatkan prestasi siswa secara keseluruhan
menjadi kebanggaan
sekolah dan sekolah dapat berkembang karena adanya peningkatan/kemajuan pada
diri guru dan pendidikan pada sekolah tersebut.
Posting Komentar untuk "PTK MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW MELALUI MEDIA GAMBAR"