SURA PANGGAH
SURA
PANGGAH
Diceritakan
sekelompok pemuda yang berkreatifitas guna menyambut datangnya Tahun Baru Saka.
Mereka melakukan kegiatan demi kegiatan
dengan senang hati dan penuh dengan canda dan tawa. Di sela-sela
kegiatan yang positif tersebut, mereka isi dengan minuman beralkohol (minuman keras ). Karena
terlalu banyak mengkonsumsi minuman
keras, sehingga pengaruh dari alkohol tersebut menimbulkan api kemarahan dan terjadi
salah paham antara mereka yang sampai berujung pada perkelahian antara teman.
Pengaruh alkohol membuat mereka merasa dirinya sebagai seorang kesatria atau
menganggap diri kuat dan tidak peduli dengan siapa berselisih paham serta tidak
memikirkan mana yang benar dan mana yang salah.
Melihat hal tersebut,
peñata mencoba mengekspresikan melalui sebuah garapan Kreasi Bleganjur dan
divisualisasikan lewat bentuk OGOH-OGOH “RWA BHINEDA “dan dengan judul “SURA PANGGAH”.
“SURA” yang berarti kesatria sedangkan, “PANGGAH”
berarti tidak peduli dengan etika dan sopan santun, dan tidak mau tau mana yang benar dan mana yang salah. Jadi “SURA PANGGAH
“ dalam hal ini berarti karena merasa diri kuat semua etika, kesopanan menjadi
hilang tanpa memikirkan benar atau salah dan dengan siapa mereka berselisih
paham dan itu terjadi karena pengaruh minuman keras yang dikonsumsi secara
berlebihan.
RWA BHINEDA tidak
bisa dipisahkan dari kehidupan ini, meski melakukan kegiatan-kegiatan yang
posistif selalu di dampingi dengan hal yang negatif pula. Pesan yang ingin disampaikan melalui garapan
ini. Adalah mengingatkan para generasi muda khususnya, agar selalu berpikir dan
berbuat positif dalam segala hal serta tidak menjadikan minuman keras sebagai
salah satu kegiatan pokok dalam semua kegiatan.
Cahya*
Posting Komentar untuk " SURA PANGGAH"