JENIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI
Permainan tradisional yang ada di Bali.
1. Meong-meongan
Meong merupakan bahasa Bali yang berarti kucing.
Permainan ini dimainkan oleh sekelompok anak, dimana satu
orang sebagai meong (kucing) dan satu orang lagi sebagai bikul (tikus).
Sisanya membuat lingkaran, di mana yang menjadi meong
tinggal di luar lingkaran dan yang menjadi bikul di dalam lingkaran.
Mereka yang membuat lingkaran kemudian menyanyi lagu
Meong-meong.
Setelah sampai pada lirik “juk meng juk kul, juk meng juk
kul” pemeran meong harus menangkap bikul yang ada dalam lingkaran.
2. Tajog
Dua anak sedang mengikuti lomba tajog di Lapangan Puputan
Badung, Minggu (10/2/2019)
Dua anak sedang mengikuti lomba tajog di Lapangan Puputan
Badung, Minggu (10/2/2019) (Tribun Bali/Putu Supartika)
Permainan ini menggunakan dua potong bambu yang berisi
pijakan untuk kaki.
Pemain akan naik ke pijakan kaki pada dua potong bambu
kemudian berjalan.
Permainan ini membutuhkan keseimbangan tubuh.
3. Terompah
Lomba bakiak kategori putri di halaman parkir Bentara Budaya
berlangsung meriah, Jumat (21/10/2016).
Lomba bakiak kategori putri di halaman parkir Bentara Budaya
berlangsung meriah, Jumat (21/10/2016). (Tribun Bali/Ady Sucipto)
Permainan ini juga disebut bakiak.
Permainan ini membutuhkan kekompakan karena dimainkan oleh
tiga hingga lebih pemain.
Alat untuk bermainnya berupa dua buah papan yang berisi tali
seperti sendal jepit, namun talinya sejumlah tiga atau lebih.
Beberapa orang akan memasukkan kakinya pada tali tersebut
kemudian mereka berjalan menggunakan alat tersebut.
Jika tidak kompak pemain bisa jatuh.
4. Magoak-goakan
Sejumlah anak muda yang tergabung dalam STT Satya Warta
memainkan tradisi megoak-goakan di atas tanah lapang yang becek di Banjar Kelod
Kauh, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, Kamis (10/3/2016).
Sejumlah anak muda yang tergabung dalam STT Satya Warta
memainkan tradisi megoak-goakan di atas tanah lapang yang becek di Banjar Kelod
Kauh, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, Kamis (10/3/2016).
(Tribun Bali / Lugas Wicaksono)
Permainan ini dimainkan oleh 7 atau lebih pemain.
Enam orang membuat barisan dan saling berpegangan pada
pundak, dan satu orang bertugas sebagai goak.
Tugas goak yakni menangkap pemain pada barisan paling akhir.
5. Tembing
Permainan ini menggunakan beberapa uang logam.
Cara bermainnya yakni dengan jalan membuat lobang kecil pada
tanah.
Beberapa uang logam kemudian dilempar ke arah lobang.
Selanjutnya, pemain diminta untuk mengenai salah satu uang
logam yang ada di dekat uang logam yang telah di lempar menggunakan gobang
(beberapa uang logam yang direkatkan).
Jika kena, maka uang logam yang kena jadi milik pemain yang
mengenai uang logam tersebut.
6. Gasing
Gasing
Gasing (net)
Gasing atau gangsing terbuat dari kayu.
Gasing yang paling lama berputar maka itu yang akan keluar
jadi pemenangnya.
Di Bali permainan ini populer di Buleleng.
7. Mengkeb-engkeban
Mengkeb-engkeban yakni permainan yang dimainkan oleh
beberapa orang anak.
Satu orang bertugas mencari dan sisanya bersembunyi pada
tempat yang dianggap sulit ditemukan oleh pencari.
Yang menjadi pencari dalam permainan ini yakni mereka yang
kalah sut.
8. Gala-galaan
Megala-galaan yakni permainan untuk melewati rintangan.
Permainan ini dimainkan oleh dua regu, satu regu sebagai
perintang dan regu lainnya melewati rintangan.
9. Deduplak
Deduplak yakni permainan dengan menggunakan dua tempurung
kelapa.
Tempurung kelapa tersebut diisi tali yang kemudian dipakai
sebagai alas untuk berlari dan talinya dipegang.
10. Congklak
Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua orang anak
perempuan.
Permainan ini memakai sebuah papan yang berlubang dan di
dalam lubang berisi batu kecil atau kerikil.
11. Cagcag
Permaianan cagcag yakni permainan untuk melewati empat buah
bambu yang kadang menjepit dan kadang melebar.
Permaianan ini dimainkan oleh lima orang, satu sebagai
pemain yang melewati bambu dan empat sebagai penggerak bambu.
Pemain akan melewati bambu saat bambu direnggangkan, karena
jika salah kaki bisa terjepit bambu.
12. Maling-malingan
Permaianan ini dibagi jadi dua kelompok yakni sebagai polisi
dan sebagai maling.
Yang menjadi polisi bertugas sebagai penangkap maling dengan
mengejar si maling hingga tertangkap.
13. Curik-curik
Curik-curik adalah permainan tradisional berkelompok.
Dua orang menjadi pintu dengan menyatukan tangan dan sisanya
berbaris beriringan melewati pintu tersebut.
Dalam permaianan dinyanyikan lagu curik-curik dan saat lagu
habis satu orang yang berbaris akan tertangkap oleh pemain yang menjadi pintu
dan yang tertangkap dihukum.
14. Nganten-ngantenan
Merupakan permainan tradisional berupa nikah-nikahan.
15. Sut Tultaltil
Merupakan permainan sut dengan menggunakan jari-jari tangan.
Atau dalam bahasa lainnya yakni gunting, batu, kertas.
Setiap pemain yang ikut sut taltil ini harus mengerti kode
jari tangan yakni tangan terkepal artinya batu, tangan terbuka artinya kertas
dan dua jari artinya gunting.
Gunting akan selalu menang dari kertas, kertas akan menang
dari batu, dan batu akan menang dari gunting.
16. Sut Dempul
Sut dempul ini dilakukan oleh lebih dari dua orang pemain.
Permainan ini menggunakan punggung tangan dan telapak
tangan.
Sebagai pemenang adalah mereka yang bentuk tangannya serupa
paling sedikit, misalkan satu orang memperlihatkan punggung tangan dan sisanya
telapak tangan, maka pemenangnya adalah yang punggung tangan sendiri.
17. Nyen Durine
Permainan nyen durine yakni permainan menebak siapa orang
yang ada di belakang.
Permainan ini biasanya dilakukan oleh berbanyak orang, dan
semakin banyak semakin seru karena semakin sulit untuk menebak.
Permainan ini diawali dengan sut, yang kalah sut akan
menjadi penebak (pengalih).
Si penebak ini harus menebak siapa yang berdiri di
belakangnya.
18. Ngengkebang Batu
Ngengkebang batu merupakan permainan tradisional untuk
menebak siapa pembawa batu.
Permainan ini juga dimulai dengan melakukan sut.
Yang kalah sut, menutup mata, dan bertindak sebagai penebak,
sementara yang menang menengadahkan telapak tangan di atas punggung yang kalah
sut.
Sambil bernyanyi, satu kerikil dipindah dari satu telapak
tangan ke telapak tangan yang lain.
Setelah nyanyian selesai, penebak harus menebak di tangan
siapa batu tersebut berada.
Sebenarnya masih banyak lagi ada permainan tradisional yang
ada di Bali semisal sepit-sepitan, poh-pohan, jangkrik-jangkrikan.
Posting Komentar untuk "JENIS PERMAINAN TRADISIONAL BALI"