PERSPEKTIF PENDIDIKAN MODUL 2 PGSD



KATA PENGANTAR
            Om Swastyastu
            Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nyalah, paper yang berjudul “Karakteristik Pendidikan sekolah Dasar” dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
            Penyusunan paper ini bertuuan untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Persepektif Pendidikan SD. Kami menyadari dengan berbekal kemampuan yang sangat terbatas, tidaklah mudah untuk mengerjakan paper ini. Walaupun dalam penyusunan paper ini mengalami begitu banyak hambatan, kami terus berusaha untuk menyelesaikan paper ini. Semoga hambatan yang dialami merupakan suatu proses pembelajaran diri menuju kematangan dan kedewasaan dalam berfikir dan bertindak sehingga nantinya membawa hikmah dan manfaat dalam menghadapi dinamika kehidupan yang keras dan menantang di kemudian hari.
            Kami menyadari bahwa penyusunan paper ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran guna menyempurnakan paper ini sangat kami harapkan. Semoga dengan adanya paper ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Om Santhi, santhi, santhi Om
                                                                                                 Denpasar,      April 2019

                                                                                                               Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Setiap warga Negara memiliki hak yang sama di mata hukum. Salah satu hak warga Negara yaitu mendapatkan pendidikan yang layak yang diatur dalam konstitusi dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 2 menyatakan bahwa setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan di dunia ini. Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab 1, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar para peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlakmulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Untuk mewujudkan masyarakat  Indonesia baru yaitu masyarakat yang religius dan demokratis tentunya memerlukan berbagai praksis pendidikan yang dapat menumbuhkan individu dan masyarakat yang religius dan demokratis pula. Pada dasarnya pendidikan nasional yang baru harus dapat mengembangkan tingkah laku yang menjawab tangtangan internal dan global. Dengan demikian kebhinekaan menuju kepada terciptanya suatu masyarakat Indonesia yang bersatu diatas kekayaan kebhinekaan masyarakat dan bangsa Indonesia.



2.      RUMUSAN MASALAH
Dengan latar belakang diatas ada beberapa permasalahan yang harus dicari tahu akan permasalahannya dalam upaya membentuk  karakteristik pendidikan di SD di antarnya sebagai berikut :
a.       Apa fungsi, tujuan dan cirri-ciri pendidikan sekolah dasar?
b.      Bagaimana tatanan organisasi dan bentuk-bentuk penyelenggaraan pendidikan sekolah Dasar?

3.      TUJUAN
Tujuan  dari rumusan masalah di atas adalah agar :
a.       Supaya guru SD mengetahui Tujuan dan Fungsi Pendidikan di SD sebenarnaya
b.      Supaya mengetahui susunan intansi Pendidikan Nasional










BAB II
PEMBAHASAN

1.      KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
A.    Fungsi, Tujuan dan Ciri-ciri Pendidikan Sekolah Dasar
Sejak di canakannya wajib belajar 6 tahun, SD menjadi lembaga pendidikan yang berfungsi untuk menanamkan dasar bagi setiap warga Negara Indonesia yang masi dalam batas-batas usia SD. Dalam mengemban fungsi tersebut, sekolah dasar sebagai mana halnya lembaga pendidikan lain selalu mengacu pada pendidikan nasional. Yaitu mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan, harkat dan martabat manusia dan masyarakat Indonesia dalam upaya menwujudan pendidikan nasional.
Tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan Indonesia seutuhnya yaitu manusia yamg beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur dan memiliki pengetahuan dan nalar, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri dan serta rasa tanggung jawab ke masyarakatan. Tujuan di atas dapat di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu:

1.      Menanamkan kemampuan dasar baca-tulis-hitung
Menanamkan kemampuan tersebut dianggap merupakan persyaratan bagi setiap orang agar dapat hidup wajar dlam masyarakat yang selalu berkembang.
2.      Menanamkan pengetahuan dan ketrampilan dasar bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya
3.      Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SMP
Saat ini Indonesia sudah mencanangkan wajib belajar 9 tahun. Artinya seluruh anak harus pernah mengenyam pendidikan minimal hingga lulus bangku SMP. Dikelas-kelas tinggi seperti kelas 6, siswa-siswi sudah dipersiapkan untuk menerima materi yang lebih kompleks lagi di SMP dengan mematangkan kemampuan dasar baca-tulis-hitung mereka.

B.     Karakteristik pendidikan sekolah dasar
Secara garis besar karakteristik pendidikan sekolah dasar akan di bagi menjadi 2 bagian yaitu karakteristik umum dan karakteristik khusus pendidikan SD.
1.      Karakteristik umum pendidikan SD
Pendidikan di SD memiliki ciri-ciri khas yang membedakan dari satuan pendidikan lainnya. Yaitu:
a.       Kemelekwacanaan
 Fokus pendidikan di SD adalah bagaimana peserta didik dibentuk dalam hal literasi atau kemelekwacanaan, bukan pada pembentukan akademik. Misalnya bagaimana memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingknya tata tertib dalam menggunakan jalan raya, dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Sedangkan pendidikan di SMP dan SMA tidak memiliki karakteristik pendidikan seperti ini, karena penekanannya pada aspek pembentukan kemampuan akademik.
b.      Kemampuan berkomunikasi.
Semestinya pendidikan di SD sudah mulai membekali siswa untuk mampu berkomunikasi sederhana secara lisan dengan menyampaikan pendapat, menyampaikan pertanyaan, menjawab pertanyaan, serta secara tertulis dengan membuat karangan, puisi, surat.

c.       Kemampuan memecahkan masalah
Pendidikan di SD juga harus mampu memberikan keterampilan melakukan analisa dan evaluasi situasi secara sederhana. Misalnya apabila pada saat pulang sekolah, tiba-tiba ada orang yang tidak dikenal datang menjemput, lalu apa yang harus dilakukan siswa. Kemampuan mengidentifikasi, menganalisa, dan mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapinya, akan membuat siswa siap memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
d.      Kemampuan bernalar
Pendidikan di SD juga harus dapat mengarahkan siswa untuk menggunakan logika dan bukti-bukti nyata, bukan mengambil keputusan didasarkan atas perkiraan, dugaan, dan perasaan semata.

2.      Karakteristik Khusus Pendidikan SD
Pembahasan tentang karakteristik khusus pendidikan SD akan meliputi pembahasan komponen-komponen pendidikan SD secara khusus, yaitu:
a.       Siswa
Siswa SD adalah anak – anak yang berusia antar 6-12 tahun. Anak – anak SD mempunyai kemampuan yang berbeda dari satuan pendidikan lainnya. Menurut Piaget, anak-anak  usia SD berada dalam taraf akhir  masa praoperasional, masa operasi konkret, serta pada tahap operasi abstrak.
b.      Guru
Berbeda dengan guru SLTP ataupun SLTA guru SD adalah guru kelas. Setiap guru dituntut untuk mampu mengajarkan  semua mata pelajaran di SD, kecuali Agama dan Penjaskes. Sejalan dengan itu, guru SD mengajar  dari jam pertama sampai jam terakhir, selain itu guru kelas memegang penuh kelas yang dipegangnya , mulai dari kehadiran siswa  sampaipemberian rapor dan terkadang mengerjakan administrasi sekolah seperti laporan Laporan Pertanggung Jawaban Bantuan Operasional Sekolah ( SPJ BOS ) .
c.       Kurikulum
Kurikulum SD merupakan bagian dari Kurikulum Pendidikan Dasar  yang mempunyai tujuan yang khas. Lama pendidikan di SD enam tahun,yang dibagi menjadi tingkat kelas. Kurikulum KTSP di SD menggunakan system Semester dengan lama satu jam pelajaran 30 menit  untuk kelas I,II ,  serta 40 menit untuk kelas III s/d VI. Di SD terdapat 9 mata pelajarantermasuk muatan local, yang dimulai dari kelas satu sampai kelas enam.
d.      Pembelajaran
Pembelajaran yang terjadi di SD tentu tidak dapat dipisahkan dari tujuan pendidikan di SD serta karakjteristik siswa SD. Yang dapat kita kaji dua karakteristik pembelajaran di SD, yaitu kegiatan kingrit dan kegiatan manipulative.
e.       Gedung dan PeralatanPembelajaran
Gedung dan peralatan SD sangat bervariasi. Ada yang sederhana dan bahkan ada yang cukup mewah. Namun, dapat kita katakana bahwa gedung SD terdiri dari 3-6 ruang kelas dan satu ruangan guru. Tidak ada ruangan khusus admministrasi.





2. TATANAN ORGANISASI DAN BENTUK-BENTUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
a. TATANAN ORGANISASI SEKOLAH DASAR
        Pada dasarnya, penyelenggaraan pendidikan di SD menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah Pusat, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan Pemerintah Daerah, baik Tingkat Propinsi (Dinas Pendidikan Propinsi), Kabupaten/Kota (Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota), maupun Kecamatan (Ranting Dinas) sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tantang kewenangan Pemerintah dan kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi. Pengelolaan SD juga melibatkan Komite Sekolah sebagai lembaga mandiri, yang berperan dalam peningkatan mutu pelaynan pendidikan dan pengawasan pendidikan.
        Kemudian berdasarkan Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pemerintah Pusat (Depdiknas) menentukan Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan Pemerintah Propinsi bertugas melakukan koordinasi atau penyelenggaraan pendidikan. Pengembangan tenaga kependidikan dan penyediaan fasilitas pendidikan lintas daerah Kabupaten/Kota untuk Pendidikan Dasar dan menengah.
Pengelolaan SD dilaksanakan berdsarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip kemandirian dan Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah. Dengan demikian, tanggung jawab utama pengelolaan SD berada di tangan SD sendiri.

b. BENTUK-BENTUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SD
        Untuk memenuhi kewajiban belajar pada jenjang Sekolah Dasar, pendidikan SD dapat dilakukan dalam berbagai bentuk yaitu pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal mencakup SD/MI, SDLB/ SD Unggulan atau Sekolah Nasional Plus dan SD Inklusi. Sedangkan pendidikan non formal mencakup Paket A dan Sekolah Rumah.
        SDLB diperuntukkan khusus bagi anak yang memiliki kebutuhan khusus dalam belajar karena kelainan fisik atau mental yang dialaminya, sedangkan SD Inklusi adalah SD biasa yang juga menerima anak-anak yang mempunyai kelainan, sehingga terjadi pambauran antara anak normal dengan anak berkelainan. Sementara itu, SD Unggulan atau Sekolah Nasional Plus adalah SD yang mempunyai keunggulan dalam aspek tertentu, seperti penggabungan bahasa asing yang menggunakan Kurikulum Internasional.
        Paket A adalah pendidikan nonformal jenjang SD yang diperuntukkan bagi warga Negara yang berusia 14 – 45 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan SD. Sekolah rumah atau home schooling adalah sekolah yang diselenggarakan di rumah melalui layangan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua/keluarga di rumah atau tempat-tempat lain, dengan proses belajar yang kondusif sehingga potensi anak yang unik dapat berkembang secara optimal.











BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    KESIMPULAN
1.      Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan di dunia ini.
2.      Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia baru yaitu masyarakat yang religius dan demokratis tentunya merupakan berbagai praksis pendidikan yang dapat menumbuhkan individu dan masyarakat yang religius dan demokratis pula.
3.      Jadi tujuan dari pendidikan SD itu adalah mampu menanamkan kemampuan dasar baca, tulis, dan hitung. Menanamkan pengetahuan dan ketrampilan dasar bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembanngannya. Mempersiapkan siswa untukmengikuti pendidikan di SMP.
4.      Pendidikan dalam hal ini guru SD mesti mengetahui fungsi, tujuan, dan ciri-ciri pendidikan SD. Disamping itu tatanan orang dan bentuk– bentuk penyelenggaraan pendidikan SD hendaknya telah diketahui pula.
5.      Jadi dalam pendidikan SD ada berbagai bentuk pendidikan formal dan non formal. Pendidikan formal mencakup SD/MI, SDLB/ SD Unggulan atau Sekolah Nasional Plus dan SD Inklut. Sedangkan pendidikan non formal mencakup Pakup A dan Sekolah Rumah.

B.     SARAN
1.      Untuk mempercepat tahapan penerimaan mesti disiapkan bimbingan teknis belajar outing / privat.
2.      Untuk menghindari kejenuhan dan stress siswa di buatkan bimbingan bakat atau menggali potensi siswa atau unit kegiatan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Anita. (2007). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Haryanto. (2008) Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung : Erlangga
Sumantri, M.  dan Syaodih, N. (2008). Perkembangan peserta didik. Jakarta : Universitas Terbuka
Surya. (2007). Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta : Universitas Terbuka



Posting Komentar untuk "PERSPEKTIF PENDIDIKAN MODUL 2 PGSD"